Maggot Hewan Kecil Beribu manfaat! Mahasiswa KKN Tim II Undip 2024 ajak Warga atasi Sampah Organik dengan Budidaya Maggot

Desa Gondang, Kecamatan Taman (4/8) – Pengelolaan sampah menjadi salah satu hal yang sangat penting di dalam suatu wilayah. Pengelolaan sampah ini juga akan menjadi suatu potensi dari suatu wilayah tersebut, tidak terkecuali sampah organik yang dimana masih bisa dimanfaatkan atau digunakan kembali. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi volume dan memanfaatkan sampah-sampah ini, namun di Desa Gondang yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Taman memiliki TPA yang dilengkapi dengan alat pembakaran sampah. Sayang nya, semua sampah yang ditampung baik itu organik maupun anorganik yang dihasilakan di Desa Gondang ini masih memiliki volume yang sangat besar dan belum dimanfaatkan lebih lanjut. Oleh sebab itu, Mahasiswa KKN Tim II Undip 2024 melakukan penyuluhan bagaimana cara mengurangi volume sampah, salah satu nya yaitu dengan memanfaatkan kembali sampah, terutama bagi sampah organik dengan cara berbudidaya maggot.

Maggot merupakan larva yang berasal dari spesies Lalat BSF (Black Soldier Fly) (Hermentia illucens) yang dapat mengurangi sampah organik. Maggot ini memiliki bentuk seperti belatung yang berwarna putih ke abu-abuan yang dimana fase tersebut disebut dengan fase larva. Maggot BSF ini memiliki fase metamorfosis dimulai dari telur-larva awal, larva akhir, prepupa, pupa, dan lalat dewasa. Meski secara fisik maggot menjijikan, akan tetapi banyak sekali manfaat yang dapat dihasilkan dari hewan kecil ini. Maggot ini dapat menjadi agen dekomposer dan juga sabagi agen biokonservasi sampah, terutama sampah organik. Selain itu juga, maggot bisa dimanfaatkan sebagai pakan hewan ternak karena memiliki kandungan protein yang sangat tinggi dan kompos. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Tim II Undip 2024 yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gondang, Kecamataan Taman, Kabupaten Pemalang melakukan sosialisasi, penyuluhan, dan mengajak untuk warga sekitar posko agar melakukan budidaya maggot agar sampah organik yang berasal dari limbah tumah tangga dapat ditekan volumne nya, selain itu juga dapat dijadikan ladang usaha bagi warga sekitar dan dapat menekan pengeluaran untuk membeli protein tambahan bagi hewan ternak.
Program Keja Multidisiplin ini dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2024 di Posko KKN, yang dimana warga diberikan penyuluhan seputar informasi umum mengenai maggot, regulasi, statistik dan data budidaya maggot, dan lain sebagainya. Sidik Permana (23) yang berasal dari Prodi Biologi Undip memberikan penyuluhan tentang informasi umum seputar maggot, bagaimana siklus hidup maggot itu sendiri, dan manfaat yang dihasilkan maggot bagi lingkungan. Masyarakat yang mengikuti penyuluhan ini cenderung sangat tertarik dan baru pertama kali melihat maggot itu sendiri, dan beberapa warga juga meminta bibit maggot untuk dibudidayakan di rumah nya masing-masing.
Program Multidisiplin yang sudah dilaksanakan ini diharapkan agar warga dapat mendapat wawasan secara umum mengenai maggot itu sendiri untuk dibudidayakan dan dimanfaatkan sebagai agen biokonservasi dan dekomposer sampah organik agar volume nya berkurang dan tidak mencemari udara sekitar akibat pembakaran sampah. Selain itu juga maggot dapat dijadikan sebagai pakan alami yang tinggi akan protein bagi hewan ternak.
Penulis : Sidik Permana Putra (24020121140143)
Jurusan/Fakultas : Biologi/Fakultas Sains dan Matematika (FSM)
Lokasi : Desa gondang, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah
DPL : Patricia Evericho Mountaines, S.T., M.Cs.