Berita

Pengadaan Stand P3K, Pastikan Keselamatan dalam Karnaval Desa

Desa Cibelok, Pemalang (17/08)“Karnaval Desa: Jamin Keselamatan dengan Pengadaan Stand P3K” menjadi fokus utama program kerja “Safe Carnival” yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan kesiapan tanggap darurat selama pelaksanaan karnaval tahunan di TPQ Al-Falaah Balong, Desa Cibelok. Pengadaan stand P3K dan pelatihan pertolongan pertama dilakukan sebagai langkah proaktif untuk mengurangi risiko kecelakaan dan cedera pada acara yang melibatkan ratusan peserta ini.

Karnaval TPQ Al-Falaah Balong merupakan salah satu acara terbesar di Desa Cibelok yang diadakan setiap tahun, menarik partisipasi dari para santri, santriwati, dan masyarakat desa. Acara ini bukan hanya menjadi ajang untuk merayakan kebersamaan dan budaya lokal, tetapi juga membawa tantangan tersendiri terkait keselamatan dan kesehatan peserta. Pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa cedera dan gangguan kesehatan sering terjadi tanpa adanya penanganan cepat, yang dapat mengurangi kesenangan acara.

Pada Sabtu, 17 Agustus 2024, mulai pukul 14.00 hingga 16.00 WIB, karnaval dimulai dengan jalan sehat yang mengelilingi desa, melibatkan lebih dari 250 peserta. Para mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, yang terdiri dari Brillian Laksmono Kumara (SV, Rekayasa Perancangan Mekanik, 2021), Safiya Akmal (FSM, Kimia, 2021), dan Zulva Fatyazahra (FK, Keperawatan, 2021), memimpin upaya pengamanan dengan menyiapkan peralatan P3K dan mendirikan stand darurat di TPQ Al-Falaah Balong.

Selama karnaval, tim medis dari mahasiswa KKN UNDIP siap dan sigap mengiringi parade, memastikan bahwa setiap insiden kecil bisa segera ditangani. Stand P3K yang didirikan di TPQ Al-Falaah Balong menjadi pusat tanggap darurat untuk mengantisipasi kejadian yang lebih serius. Selain itu, mahasiswa KKN UNDIP juga memberikan pelatihan pertolongan pertama kepada panitia karnaval, sehingga mereka dapat melanjutkan langkah-langkah keselamatan ini dalam acara-acara selanjutnya, bahkan setelah tim KKN UNDIP menyelesaikan tugasnya.

Hasil dari pelaksanaan program ini menunjukkan bahwa karnaval berjalan lancar dengan minim insiden cedera atau sakit di antara peserta. Tantangan yang dihadapi, seperti kondisi lapangan yang sulit karena cuaca siang hari dan jumlah peserta yang cukup besar, berhasil diatasi dengan kesiagaan dan koordinasi yang baik antara tim medis dan panitia acara.

Ke depan, diharapkan kesadaran akan pentingnya pengadaan tim medis dan stand P3K dalam setiap acara desa akan semakin meningkat. Pengalaman dari karnaval ini menjadi contoh nyata bagaimana kesiapan tanggap darurat bisa menyelamatkan nyawa dan memastikan bahwa acara besar tetap berlangsung meriah dan aman.

Program “Safe Carnival” ini bukan hanya sekadar inisiatif jangka pendek, tetapi juga bertujuan untuk membangun budaya keselamatan dan kesehatan dalam setiap kegiatan masyarakat di Desa Cibelok. Dengan pengadaan stand P3K dan pelatihan pertolongan pertama yang tepat, diharapkan Desa Cibelok akan menjadi komunitas yang lebih tanggap dan aman di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *