Berita

Nasi Basi Menjadi Nutrisi Hidroponik: Inovasi Murid SDN 01 Cibelok Kurangi Limbah dan Tingkatkan Ekonomi

Desa Cibelok, Kab. Pemalang (08/08) – Hidroponik menjadi salah satu metode pertanian yang semakin populer di kalangan masyarakat, terutama karena kelebihannya yang minim biaya dan tempat. Namun, tantangan utama dalam budidaya hidroponik adalah kebutuhan akan nutrisi yang cukup untuk tanaman, yang biasanya diperoleh dari pupuk cair khusus. Melihat peluang untuk mengurangi limbah rumah tangga sekaligus mendukung praktik pertanian ramah lingkungan, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, Safiya Akmal dari Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Prodi Kimia angkatan 2021, memperkenalkan program Pemanfaatan Nasi Basi sebagai Nutrisi Hidroponik di SDN 01 Cibelok pada Kamis, 8 Agustus 2024.

Nasi basi, yang seringkali hanya menjadi limbah rumah tangga, ternyata mengandung unsur hara yang cukup banyak untuk dijadikan pupuk cair hidroponik. Program ini bertujuan untuk mengajarkan murid kelas 4 SDN 01 Cibelok tentang manfaat nasi basi sebagai nutrisi hidroponik, sehingga mereka tidak hanya belajar tentang pertanian, tetapi juga bagaimana memanfaatkan limbah rumah tangga secara bijak.

Rangkaian acara dimulai dengan perkenalan mengenai apa itu tanaman hidroponik, manfaatnya, dan bagaimana cara pembuatannya. Safiya Akmal menjelaskan dengan gamblang proses menanam benih hingga merawat tanaman hidroponik. Setelah sesi teori, murid-murid diajak untuk langsung praktik menanam benih dan merawat tanaman hidroponik dengan pupuk cair yang dibuat dari nasi basi. Mereka juga diajarkan cara mengganti cairan pupuk hidroponik, yang merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan tanaman.

Selama sesi praktik, antusiasme murid-murid terlihat jelas. Meskipun ada tantangan dalam mengelola kelas yang kadang ricuh akibat murid yang mudah kehilangan fokus, Safiya berhasil menjaga suasana tetap kondusif. Evaluasi melalui sesi tanya jawab menunjukkan bahwa murid-murid telah memahami materi yang disampaikan dengan baik. Mereka mampu menjelaskan kembali langkah-langkah pembuatan pupuk cair dari nasi basi dan manfaatnya bagi tanaman hidroponik.

Keberhasilan program ini tidak hanya dilihat dari antusiasme dan pemahaman murid-murid, tetapi juga dari potensi jangka panjangnya. Dengan program ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya pengurangan limbah dan praktik daur ulang dapat tertanam sejak dini. Lebih dari itu, Safiya berharap bahwa inovasi ini dapat diperluas tidak hanya di tingkat sekolah dasar, tetapi juga di rumah tangga hingga perusahaan besar. Produksi massal pupuk cair dari nasi basi bahkan bisa menjadi alternatif komersial yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis dibandingkan dengan pupuk cair hidroponik yang ada di pasaran.

Secara keseluruhan, program Pemanfaatan Nasi Basi sebagai Nutrisi Hidroponik di SDN 01 Cibelok ini berhasil mencapai tujuannya untuk mengurangi limbah rumah tangga sekaligus meningkatkan pemahaman tentang pertanian ramah lingkungan. Murid-murid tidak hanya belajar tentang teknologi pertanian modern, tetapi juga bagaimana berkontribusi pada lingkungan dan perekonomian keluarga melalui praktik sederhana yang bisa diterapkan di rumah. Inovasi ini menjadi contoh nyata bagaimana langkah kecil seperti memanfaatkan nasi basi dapat memberikan dampak besar dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *