Tim II KKN Undip 2024 Hadirkan Biopori untuk Tingkatkan Produktivitas Kebun Mangga di Desa Penggarit
Pemalang – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) II Universitas Diponegoro (Undip) 2024 meluncurkan program kerja inovatif bertajuk “Biopori untuk Penggarit: Solusi Cerdas untuk Air dan Tanah yang Sehat” di Desa Penggarit, Kabupaten Pemalang. Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah penyerapan air dan menjaga kualitas tanah di lahan perkebunan mangga, yang merupakan komoditas unggulan desa tersebut.
Program ini dimulai dengan sosialisasi kepada warga desa, terutama para petani kebun mangga, mengenai pentingnya teknologi biopori. Biopori sendiri merupakan lubang-lubang kecil yang dibuat di tanah untuk meningkatkan resapan air, mengurangi genangan, dan mencegah erosi tanah. Dalam sosialisasi ini, Tim KKN Undip menekankan bagaimana teknologi ini dapat mendukung pertumbuhan pohon mangga dengan lebih optimal.
Setelah sosialisasi, Tim KKN mengadakan pelatihan dan praktik langsung pembuatan lubang biopori di berbagai lokasi strategis di desa tersebut. Para petani dan warga desa dilibatkan dalam proses ini, dengan harapan mereka dapat menerapkan teknologi biopori di kebun masing-masing secara mandiri.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat. Kami jadi tahu bagaimana cara membuat dan memanfaatkan lubang biopori untuk kebun kami. Ini bisa jadi solusi jangka panjang untuk menjaga tanah tetap subur,” kata Pak Subagio, seorang petani mangga yang turut serta dalam pelatihan tersebut.
Tak berhenti di situ, program ini juga mencakup pemantauan rutin terhadap lubang-lubang biopori yang sudah dibuat. Tim KKN berkomitmen untuk memastikan efektivitas teknologi ini dalam jangka panjang, dengan terus mengawasi dan memberikan bimbingan kepada warga.
Namun, pelaksanaan program ini juga menghadapi beberapa hambatan, antara lain kurangnya partisipasi dari sebagian warga, keterbatasan alat dan bahan untuk membuat lubang biopori dalam jumlah yang lebih banyak, serta kondisi tanah yang beragam di masing-masing lokasi.
“Kami menyadari bahwa masih ada tantangan dalam pelaksanaan program ini, terutama terkait kurangnya alat dan bahan. Namun, kami akan terus berupaya untuk mengatasi kendala ini, termasuk dengan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyediakan bantuan alat bagi warga,” tambah Pak Mulyono.
Ke depan, Tim KKN II Undip 2024 akan fokus pada peningkatan keterlibatan masyarakat melalui kampanye edukatif yang lebih intensif. Selain itu, mereka juga berencana untuk menyediakan bantuan alat bagi warga yang ingin berpartisipasi lebih aktif dalam pembuatan lubang biopori. Monitoring rutin akan terus dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas lubang biopori yang sudah dibuat.
Dengan adanya program ini, Desa Penggarit diharapkan dapat menjaga kelestarian tanah dan air, sehingga pohon mangga yang menjadi andalan desa tersebut dapat terus tumbuh subur dan memberikan hasil panen yang melimpah. Tim KKN Undip berharap program ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk menerapkan teknologi serupa demi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.