Optimalisasi Potensi Alam dan Budaya dalam Paket Ekowisata Desa Penggarit oleh KKN Tim II UNDIP 2024
Pemalang, Agustus 2024 — Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) 2024 telah melaksanakan program kerja di Desa Penggarit, Kabupaten Pemalang, dengan fokus pada optimalisasi potensi alam dan budaya lokal. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi wisata desa yang memiliki potensi besar namun belum dikelola secara optimal.
Desa Penggarit, yang terletak di tengah keindahan alam Pemalang, menyimpan kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Sayangnya, potensi ini belum sepenuhnya digarap sehingga dampaknya terhadap ekonomi lokal masih minim. Menyikapi hal tersebut, mahasiswa KKN Tim II UNDIP menggagas program yang dirancang untuk membantu desa dalam mengembangkan paket ekowisata yang menarik dan berkelanjutan.
Program ini diawali dengan koordinasi intensif antara tim KKN dan pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Tahap pertama melibatkan identifikasi dan pemetaan potensi alam serta budaya lokal yang bisa dijadikan daya tarik wisata. Selanjutnya, tim merancang paket wisata yang menggabungkan analisis profit dan penyusunan berbagai paket wisata yang ditawarkan.
Tim KKN kemudian mengembangkan paket wisata terpadu yang memadukan keindahan alam, seperti pemandangan Benowo Park, aktivitas petik buah, dan kunjungan ke kandang ternak kambing, dengan kearifan lokal yang mencakup kesenian tradisional dan kuliner khas desa. Dwi Junaedi, Ketua BUMDes Desa Penggarit, menyatakan, “Program ini membantu kami melihat potensi yang selama ini terpendam di desa kami. Dengan adanya pelatihan dan pendampingan dari mahasiswa, kami semakin percaya diri untuk mengembangkan potensi wisata yang ada.”
Selain itu, tim KKN memberikan pelatihan kepada pengelola ekowisata Benowo Park dan BUMDes setempat untuk menjadi pemandu wisata yang handal. Promosi paket wisata juga dilakukan melalui media sosial dan kerjasama dengan agen perjalanan untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Sebagai bagian dari upaya pemasaran, tim KKN juga membuat video promosi yang menampilkan keindahan alam dan budaya Desa Penggarit.
Program ini berhasil menarik antusiasme tinggi dari pengelola BUMDes dan pengurus ekowisata. Rikie Jatmiko, Ketua Pengurus Agrowisata, menyatakan, “Pelatihan yang diberikan benar-benar membuka wawasan kami tentang bagaimana mengelola dan mempromosikan wisata dengan lebih profesional. Dukungan dari mahasiswa KKN sangat berarti bagi pengembangan Benowo Park.”
Namun, program ini juga menghadapi beberapa hambatan. Kurangnya sumber daya dari pihak BUMDes menjadi salah satu kendala yang menghambat beberapa kegiatan. Selain itu, pembukuan keuangan agrowisata dan balai desa yang masih digabung menjadi satu juga menyulitkan proses pengelolaan bisnis. Diskusi mengenai perencanaan keuangan dan pengelolaan bisnis kepada BUMDes juga masih membutuhkan pematangan lebih lanjut.
Untuk memastikan keberlanjutan program, diperlukan kolaborasi lebih lanjut antara pemerintah daerah, pihak swasta, dan masyarakat setempat. Langkah ini penting untuk memperbaiki fasilitas pendukung serta mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif guna menarik wisatawan. Selain itu, pemberdayaan anak-anak muda Desa Penggarit sebagai pengelola wisata diharapkan dapat mendukung keberlanjutan program ini. Tak kalah penting, diperlukan juga pelatihan mengenai pengelolaan keuangan yang lebih baik untuk menghindari kesalahpahaman di masa depan.
Program kerja KKN Tim II UNDIP 2024 di Desa Penggarit adalah langkah awal yang penting dalam mengoptimalkan potensi alam dan budaya desa untuk mengembangkan sektor pariwisata. Meskipun menghadapi beberapa hambatan, program ini telah menunjukkan hasil yang positif dan memiliki potensi besar untuk terus berkembang. Dengan dukungan yang tepat, Desa Penggarit berpeluang menjadi destinasi ekowisata yang mampu memberikan dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat setempat.